Selama ini, kita tahu bahwa virus HIV/AIDS yang diderita oleh manusia merupakan mutasi virus dari Monyet yang menular dan semakin ganas. Hal ini memang bisa diterima karena sebelum era 70an, tidak ada yang namanya penyakit HIV/AIDS.

Jadi teori konspirasi ini, Katanya nih, virus HIV/AIDS sengaja dibuat oleh Pemerintah dengan tujuan tertentu. Beberapa di antaranya adalah pemusnahan ras, birth control dan bikin kaum lesbi/gay/biseksual ‘kapok’ dengan perilaku seksnya.

 

Teori ini menyebutkan bahwa HIV/AIDS merupakan senjata biologis yang sengaja dibuat oleh Amerika Serikat untuk mengendalikan jumlah penduduk dunia.

 

A  sal usul HIV/AIDS diawali dari bocornya catatan rahasia yang mengandung dua poin penting milik salah satu tim khusus di Laboratorium Fort Detrick AS, Willace L. Pannier ke dunia maya (Ridaysmara, 2010 : 381-384).

 

Pertama, HIV merupakan istilah baru bagi virus lama bernama SV40 yang digunakan oleh Dokter Hilary Koprowski untuk menginfeksi sistem imun 300.000 orang negro Afrika pada tahun 1957 hingga 1960 (Gray, 2009 : .96-102).

 

Kedua, disebutkan bahwa  kejahatan terhadap kemanusiaan ini digagas oleh George W. Bush, George H.W Bush, Prescott Bush, Rockefeller, Harriman dan berbagai elit politik Amerika yang difasilitasi oleh CIA, Rockefeller Foundation dan National Institute of Health (In Lies We Trust 2007).

Mereka sepakat untuk menjalankan agenda ‘Eugenic Movement’ sekitar tahun 1900-an. ‘Eugenic Movement’ merupakan gerakan rasialis untuk menghancurkan ras manusia yang dianggap inferior dan meningkatkan ras manusia superior. HIV/AIDS dibuat oleh CIA untuk menginfeksi bangsa African-American yang berada di Amerika.

 

Persepsi tersebut mendorong pemikiran kritis tentang strategi kelompok elit dalam menciptakan penyakit beserta obatnya. Fakta yang mengejutkan muncul dari ketiga penjahat kemanusiaan, yaitu keluarga Bush, Rockefeller dan Harriman yang ternyata bergabung dalam satu komunitas dan berkuliah di Yale University. Kemudian faktanya, Yale University adalah pemegang hak paten dari salah satu obat utama HIV yang dikenal dengan ‘Zenit’ atau ‘d4t’ pada awal tahun 1990-an dengan royalti yang diterima sebesar $328.000.000,00 (Arno, 1992 : 102). Namun, seperti yang diketahui bahwa ‘Zenit’ tidak menghilangkan HIV, tetapi hanya memperpanjang usia sang penderita yang otomatis dapat terus meningkatkan keuntungan perusahaan.