Pemberitaan bohong atau palsu (hoax) menjadi salah satu permasalahan yang sering muncul di kalangan masyarakat Indonesia, dimana kurangnya observasi masyarakat akan sebuah informasi yang mereka baca, membuat berita hoax tersebut bisa dimakan mentah-mentah dan bahkan disebarluaskan. Dari data yang dikeluarkan oleh Kominfo menyatakan bahwa ada sekitar 800.000 situs di Indonesia yang telah terdeteksi sebagai penyebar informasi palsu, hal ini memang terbilang sangat mengkhawatirkan sekali dimana dari data dari APJII pada tahun 2022 menyatakan pengguna internet di Indonesia mencapai sekitar 210 juta. Dari sini dapat dikatakan bahwa kurang lebih 77 persen penduduk Indonesia telah menggunakan internet.
Dalam menanggapi dari berita hoax yang sering muncul di kalangan masyarakat ini, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam saja dengan hal tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dituangkan dalam beberapa pasal yang siap ditimpakan kepada individu yang menyebarkan hoax, KUHP, undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang No. 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Tidak hanya sampai disitu saja, para individu yang menyebarkan berita hoax ini bisa juga dikenakan pasal terkait ujaran kebencian yang telah diatur dalam KUHP dan UU lain di luar KUHP.
Kabareskim Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto dikutip dari inilah.com menyatakan bahwa Polri pasti akan melacak dan mengajar serta menangkap pelakunya (penyebar berita hoax), karena perilaku seperti ini tidak baik bagi kehidupan sosial masyarakat. Berita hoax ini penyebarannya sangatlah cepat di kalangan masyarakat yang ada di Indonesia, penyebaran yang empuk tempat berita hoax ini adalah media sosial yang sering dipakai oleh masyarakat. Ada banyak masyarakat yang percaya saja terhadap sebuah berita yang dibaca, tanpa ada analisa terlebih dahulu terhadap berita tersebut. Bahkan bisa saja berita tersebut disebarluaskan oleh individu yang membaca tanpa dia mengetahui apakah berita itu benar atau tidak.
Seorang Sosiolog Universitas Padjadjaran, Yusar Muljadji dikutip dari Inilah.com menyatakan bahwa dari minat membaca para individu akan memiliki khazanah pengetahuan yang luas dan tidak mudah menerima hoax serta sulit terpengaruh oleh nya. Ternyata dengan rajin membaca, kita akan memiliki banyak pengetahuan baru akan suatu hal, hal ini akan membantu kita nantinya dalam memilih informasi yang akan kita baca. Selain itu kita akan lebih waspada terhadap sebuah berita yang tidak jelas asal informasinya. Semua nya dimulai dari diri kamu sendiri, mulai lebih banyak membaca akan suatu hal agar lebih banyak informasi yang kamu miliki. Hal ini akan membantu kamu nanti dalam memilih informasi yang baik dan terhindar dari berita hoax
Di kemerdekaan Indonesia yang ke 77 ini, seharusnya masyarakat indonesia juga harus lebih maju kedepan dalam menanggapi semua informasi yang muncul. Karena Menurut Yusar Muljadji dikutip dalam Inilah.com menyatakan berita hoax ini jelas akan mengancam integrasi bangsa, ujaran-ujaran kebencian kepada pihak-pihak yang disebutkan diatas akan membentuk persepsi permusuhan, ada tiga titik yang berkaitan yaitu sikap, perilaku dan kontradiksi. Sebagai masyarakat yang bijak ada baiknya kita lebih jeli lagi dalam menerima informasi baik dalam media elektronik maupun media yang lainnya, dengan memperkuat literasi kita melalui sering membaca adalah salah satu cara kita dalam menyangkal segala informasi hoax yang sering beredar di kalangan masyarakat. Mari mulai merdeka dari berita palsu, dimulai dari diri kamu.
Dalam menjadi masyarakat yang merdeka dari berita palsu, anda harus lebih jeli terhadap sebuah informasi yang akan anda baca atau yang sedang anda baca dengan memperhatikan beberapa hal ini.
Hati-hati dengan judul yang provokatif
Banyak dari media berita elektronik di Indonesia hanya memfokuskan keuntungan dari yang mereka tulis dalam blog atau Website mereka. Untuk menambah dari ketertarikan para pembaca dalam mengklik berita di website mereka, ada individu-individu yang tidak bertanggung jawab dengan mengunakan judul yang malah mengacu kepada hal yang membuat para pembaca kesal dan terprovokasi akan judul berita tersebut. Terkadang judul berita malah tidak sesuai dengan isi konten yang sebenarnya di dalam berita itu, membuat sebuah judul tampak begitu dramatis bahkan begitu mengguncang untuk membuat para pembaca mengklik berita tersebut.
Dari sini kita dapat belajar, terkadang banyak orang Indonesia hanya melihat judul saja dan sudah tertaruh dengan berita tersebut, tanpa dia membaca terlebih dahulu akan isi konten dari berita tersebut. Hal ini bisa saja memicu perkelahian bahkan hal yang buruk lainnya. Ada baik sebagai individu yang merdeka dari berita hoax, tidak hanya berpatokan kepada judul beritanya saja . Tapi ada baiknya kita telaah terlebih dahulu isi konten dari berita tersebut dan melakukan pencarian lebih lanjut terhadap fokus dari berita tersebut di Website yang lainnya.
Perhatikan situs tempat anda membaca.
Kebanyakan dari kita bisa mendapatkan berbagai informasi melalui media sosial yang kita miliki, seperti ada banyak link berita yang disebarkan di Facebook, Instagram bahkan di Whatsapp group milik kamu. Terkadang karena penasaran dengan judul dan foto yang digunakan di berita tersebut, kita langsung mengklik berita tersebut. Bagus kalau yang di muat dari berita itu adalah fakta dan benar adanya, tapi sayang nya ada banyak berita hoax yang beredar. Sebenarnya kamu tidak salam membaca berita dari media manapun, tapi ada baik nya kamu membaca dari situs yang memang terpercaya. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam memilih website yang tepat, perhatian domain dari website tersebut dan perhatikan siapa penulis dari website itu juga.
Periksa fakta yang ada melalui media yang lainnya, jangan hanya berpatokan dengan satu media saja.
Tidak dipungkiri di kalangan masyarakat Indonesia berkaitan dengan observasi sangatlah rendah. Kemungkinan ketika soerang individu membaca sebuah berita, bisa saja dia langsung percaya dengan berita itu begitu saja. Maka dari itu ada baik nya untuk memperjelas dari informasi atau berita yang sedang anda baca tersebut, sebaiknya anda membaca dari media lainnya yang berkaitan dengan topik berita yang anda baca. Anda bisa membaca di beberapa situs yang terpercaya, apakah berita tersebut benar adanya atau tidak. Kemungkinan ketika berita yang anda baca tidak dimuat di berita manapun selain berita yang anda baca tersebut, bisa saja berita tersebut adalah berita hoax. Jadi ketika membaca berita, sebaiknya tidak berpatokan dengan satu media saja.
1. Yang pertama, kamu dapat mencari beritanya di media terecata manapun. Salah satu contoh nya seperti inilah.com. kamu buka situs mereka, dan di tampilan depan nya akan ad amwnu pencairan. Teman tinggal klik aja menu tersebut.
2. Yang kedua, setelah kamu klik menu pencarian tersebut kamu dapat menuliskan topik yang sedang kamu cari beritanya. Contoh nya "hoax" maka kami tinggal tuliskan dan klik.
3. Setelah itu nnati akan muncul berita yang sedang kamu cari-cari, kemungkinan ketika berita itu tidak hoax maka akan muncul berita yang sama.
Perhatikan Keaslian Foto yang digunakan
Di zaman yang sangat canggih ini, semua bisa dilakukan dengan editing. Bahkan anda yang tidak pernah ke bulan saja bisa di edit berada di bulan seketika. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, kita juga tidak akan ketinggalan dengan menelaah dengan canggih. Anda perlu perhatikan foto yang mereka gunakan apakah asli atau tidak. Bisa saja foto yang mereka gunakan adalah foto yang sudah masuk ke tangan editing, maka dari itulebih jeli dalam melihat media yang di muat di berita yang kamu baca .
Anda juga dapat melihat berita terbaru dari Kominfo.
Selain itu, kamu juga bisa mengunjungi website dari Kominfo dalam melihat berbagai perkembangan berita hoax yang sedang berkembang di kalangan masyarakat Indonesia.
Intinya adalah di diri kamu, ketika kamu semakin bisa mengontrol diri kamu dalam penyebaran dari berita hoax maka itu akan terbawa di lingkungan kamu juga. Maka dari itu perbanyaklah mencari informasi terlebih dahulu sebelum langsung percaya akan sebuah berita yang di muat. Mari bersama merdeka dari berita hoax
0 Komentar