Orang-orang Sabine tinggal di Pegunungan Apennine di tengah italia kuno. Menurut para ilmuwan dan sejarawan, peristiwa yang menyedihkan mengenai pemerkosaan dan penculikan perempuan Sabine terjadi beberapa hari setelah berdirinya Roma pada abad yang ke-8 SM. Kejahatan ini didasarkan pada raja pertama yang bernama Romulus dan pendiri Roma serta pengikut pria mereka lainnya. 

Bangsa Romawi merencanakan penculikan perempuan dari Sabine dari kota-kota tetangga dalam upaya untuk mengisi kota mereka dengan lebih banyak perempuan yang akan menikah dengan laki-laki dan memastikan warisan kota yang akan lebih kuat dengan melahirkan generasi-generasi baru laki-laki yang yang kuat untuk kota mereka berada. Peristiwa ini masih kontroversial hingga hari ini di kalangan sejarawan yang mempertayakan apa motif dari Romulus dan anak buahnya tersebut. 

Sejarawan yang berasal dari Romawi yang bernama Titus Livius, yang dikenal sebagai "Livy" menceritakan kejadian ini di dalam buku sejarahnya yang berjudul "Ab Urbe Condita". Dalam bukunya tersebut Livy menggambarkan Roma sela periode itu sebagai kota yang stabil dan kuat, yang mampu mempertahankan dari dari pasukan yang akan menyerang dari manapun. Hal tersebut berasal dari meningkatnya pria-pria bandit yang memenuhi kota tersebut, yang menjadi sebuah ancaman bagi kota Mighty karena penduduk mereka yang hanya di dominasi dengan banyak wanita saja.

Raja Romulus khawatir dengan tingkat kelahiran dan kematian di kota nya tersebut, hingga dia memutuskan untuk bernegoisasi dengan kota tetangga untuk menikah kan wanita mereka dengan pria yang berasal dari Romawi. Negoisasi yang dilakukan oleh Romulus di tolak beberapa kota yang diajak nya tersebut. Kota Sabine juga melakukan hal yang sama dengan hal itu. Pada akhirnya Romulus dan para pengikutnya membuat sebuah rencana dimana mereka akan menculik para wanita yang berasal dari Sabine dan memaksa wanita tersebut akan dipaksa menikahi pria Romawi selama festival Neptunus Equester berlangsung di saat itu. Mereka juga akan menyelenggarakan beberapa permainan untuk menarik orang-orang yang berada di kota-kota tetangga Roma, termasuk kota Sabine, Caenina, dan Antemnae. Ketika festival sedang berlansung, Romulus Memberi sinyal kepada anak buahnya  dan mereka segara menculik perempuan Sabine dan mengalahkan pria-pria yang berasal dari Sabine. 

Sejarwam Livy memberikan perhitungan bahwa perempuan Sabine yang diculik sebanyak tiga puluh dan pemerkosaan dilakukan pada hari itu juga, yang dimana semua perempuan itu masih dalam keadaan perawan, kecuali seorang wanita yang bernama Hersilia yang pada akhirnya menjadi istri Romulus dan memainkan peran penting dalam mengakhiri konflik yang akan terjadi berikutnya.